Penyelenggara : Falara & Yoppi Andri
Jenis : Musik/Seni - Pertunjukan

Tanggal : 20 Juni 2009
Waktu : 19:00 - 21:00
Tempat :
Pica Tapas, Bali Collection Nusa Dua
Kota/Daerah : Bali, Indonesia

Tanggal : 28 Juni 2009
Waktu : 19:00 - 21:00
Tempat : Inna Grand Bali Beach Hotel
Nama Jalan : Jl. Hangtuah
Kota/Daerah : Sanur, Indonesia

Telepon : +62 81392684483
Email : nusantaraberkisah@yahoo.com

PERFORMANCE
1. NANDONG
(Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam Art Tradition)
2. LAUNCHING Buku "Nandong"


Acara Ini merupakan rangkaian Road Show "FALARA" dari Desember 2008 - Desember 2009 di beberapa kota yang di awali dari Jogya, Jakarta, Bali, Bandung, dan berakhir di Aceh

Fonem SMONG cukup dekat dengan bunyi yang mendengung saat ombak menyerang bergulung-gulung.
Istilah SMONG lebih membumi, dan menunjukan masyarakat simeulue memiliki intelegensia untuk menandai suatu peristiwa massif yang menyentak yang membuat melarat berlarat-larat dan meninggalkan pengalaman traumatik berkepanjangan. Sedangkan kita, terpaksa mengadopsi istilah tsunami dari jepang untuk menyebut gelombang laut surut-pasang sehabis gempa bumi berkekuatan 8,9 pada skala richter yang terjadi di penghujung 2004 itu.

Nandong Seni Tradisi Bertutur Dari Pulau Simeulue. Nandong adalah berbentuk pantun yang telah di wariskan dari leluhur dipulau Simeulue. Kearifan lokal yang turun temurun dari endatu sampai keanak cucu yang telah menjadi budaya masyarakat sampai saat ini, seperti pantun dibawah ini :
"Smong dumek-dumek mo" (Tsunami air mandimu)
"Linon uwak-uwak mo" (Gempa ayunanmu)
"Elaik keudang-keudang mo" (Petir kendang-kendangmu)
"Kilek suluh-suluh mo" (Halilintar lampu-lampumu)

Karena Nandong berbicara tentang pengalaman, ia juga menegaskan tentang nilai. karena Nandong merekam peristiwa, ia juga memberi jalan untuk belajar mengatasinya. Dalam syair Nandong, sejarah menjadi aktual, masa lampau dilahirkan kembali dalam bingkai yang baru.