Asal nandong dari nanga-nanga, nandong dan nanga-nanga adalah seperti sebuah hati yang terbagi dua. Nanga-nanga membelah sel melahirkan kembar tanjung, yaitu nanga-nanga dan nandong.
"Nanga-nanga"
Penerus generasi kesenian nanga-nanga, pelakunya didominasi oleh wanita, akan tetapi ada kumendang/instrumen yang tidak dikuasai wanita dan dibantu oleh pria ( Team Work )
"Nandong"
Pelaku nandong didominasi oleh pria yang lebih progresif dibandingkan nanga-nanga. Sampai sekarang belum ada grup kumendang wanita. Seperti halnya nanga-nanga dilakonkan wanita dan bisa juga pria, akan tetapi pada tahun 2006 ketika penulis membuat perlombaan festival nandong dipulau simeulue ada sebuah grup yang tampil dengan para personil wanita memainkan kumendang, hal seperti ini merupakan sebuah kemajuan/inovasi sehingga menimbulkan antusias.
About Nandong
"NANDONG"
Nandong adalah berbentuk pantun yang telah di wariskan dari leluhur dipulau Simeulue. Kearifan lokal yang turun temurun dari endatu sampai keanak cucu yang telah menjadi budaya masyarakat sampai saat ini, seperti pantun dibawah ini :
"Smong dumek-dumek mo" (Tsunami air mandimu)
"Linon uwak-uwak mo" (Gempa ayunanmu)
"Elaik keudang-keudang mo" (Petir kendang-kendangmu)
"Kilek suluh-suluh mo" (Halilintar lampu-lampumu)
"KUMENDANG"
Kumendang adalah berbentuk instrumen yang terdiri dari bebrapa buah alat musik seperti gendang, biola untuk mengiringi nyanyian ( Nandong ) yang dilantunkan dengan pantun-pantun berbentuk seloka ( pantun berkait ), seperti halnya sastra modern dikarang berkait-kaitan dengan bait berikutnya dengan sajak (a b a b) .
Misal : kutipan dari pantun "karangan untung"
Parang buruh diparauik
Baok kapulau bilang-bilang
Untung jangan dipasakik
Baok bagurau supayo hilang
Baok kapulau bilang-bilang
Manumbuk di lasung batu
Baok bagurau supayo hilang
Awak mikin dagang piatu
Nandong adalah berbentuk pantun yang telah di wariskan dari leluhur dipulau Simeulue. Kearifan lokal yang turun temurun dari endatu sampai keanak cucu yang telah menjadi budaya masyarakat sampai saat ini, seperti pantun dibawah ini :
"Smong dumek-dumek mo" (Tsunami air mandimu)
"Linon uwak-uwak mo" (Gempa ayunanmu)
"Elaik keudang-keudang mo" (Petir kendang-kendangmu)
"Kilek suluh-suluh mo" (Halilintar lampu-lampumu)
"KUMENDANG"
Kumendang adalah berbentuk instrumen yang terdiri dari bebrapa buah alat musik seperti gendang, biola untuk mengiringi nyanyian ( Nandong ) yang dilantunkan dengan pantun-pantun berbentuk seloka ( pantun berkait ), seperti halnya sastra modern dikarang berkait-kaitan dengan bait berikutnya dengan sajak (a b a b) .
Misal : kutipan dari pantun "karangan untung"
Parang buruh diparauik
Baok kapulau bilang-bilang
Untung jangan dipasakik
Baok bagurau supayo hilang
Baok kapulau bilang-bilang
Manumbuk di lasung batu
Baok bagurau supayo hilang
Awak mikin dagang piatu
About Yoppi Andri
Putra asli dan lahir di Simeulue "melalui seni tradisional nandong, untuk diperkenalkan kepada dunia karena senandung kearifan lokal yang turun temurun, telah menyelamatkan masyarakat Simeulue dari bencana besar ( Tsunami/smong ) dipenghujung tahun 2004".
Contact Person
Simeulue:
Jl. Datuk M. Zein No, 149 Sukadamai, Sinabang Kab. Simeulue NAD
HP: +62813 226 20009 - +62818 462 895
Jogjakarta :
Sidomulyo Bambang Lipuro, Bantul
Telp. (0274) 6663319,
0 comments
Posting Komentar